Starcraft II adalah salah satu game strategi real-time (RTS) yang sangat populer yang dikembangkan oleh Blizzard Entertainment. Game ini memiliki banyak penggemar karena gameplay yang menantang dan dinamis.
Selain itu, Starcraft II juga menjadi perhatian bagi para peneliti dan pengembang teknologi AI karena kompleksitas strategi dan permainan yang terlibat.
Pertama-tama, mari kita lihat sisi positif dari penggunaan AI dalam Starcraft II. Salah satu dampak positif utama adalah kemampuan AI untuk menciptakan tantangan yang lebih besar bagi pemain manusia.
Seiring dengan perkembangan teknologi AI yang semakin canggih, program AI yang kuat dapat mempelajari strategi yang lebih efektif dan mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Dalam konteks Starcraft II, ini berarti bahwa pemain manusia harus menghadapi tantangan yang lebih sulit dan harus mengasah kemampuan mereka untuk memenangkan pertandingan. Sebagai hasilnya, game ini menjadi lebih menarik dan menantang untuk dimainkan.
Teknologi AI di dalam Starcraft II memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman pemain. Sebagai contoh, terdapat AI musuh yang dibuat untuk bertindak sesuai dengan tingkat kesulitan dan strategi yang berbeda.
AI musuh ini menggunakan algoritma untuk menentukan strategi dan reaksi terhadap keputusan pemain, sehingga menjadikannya lebih menantang dan realistis.
Salah satu teknologi AI yang digunakan dalam Starcraft II adalah deep reinforcement learning. Deep reinforcement learning adalah salah satu cabang dari machine learning yang menggabungkan teknik deep learning dengan reinforcement learning.
Teknik ini memungkinkan agen AI untuk belajar dari pengalaman melalui trial and error. Dalam Starcraft II, deep reinforcement learning digunakan untuk mengembangkan AI musuh yang lebih canggih dan cerdas.
Selain itu, terdapat juga algoritma yang digunakan dalam Starcraft II untuk membantu mengoptimalkan gameplay. Contohnya, algoritma pathfinding digunakan untuk menentukan jalur terbaik bagi unit-unit dalam game. Algoritma ini bekerja dengan cara memeriksa peta permainan dan menentukan rute terpendek dan tercepat bagi unit-unit tersebut.
Oleh:
Arya Rangga Syahputra Nurrohman
Universitas Pamulang
Teknik Informatika
