Adanya kendaraan listrik di indonesia adalah karena tingginya subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan dampak negatif terhadap lingkungan seperti polusi udara.
Kendaraan listrik atau bisa disebut EV (Electric Vehicle) adalah kendaraan yang berbahan bakar listrik yang disimpan pada baterai. Namun, apakah bahaya menggunakan kendaraan listrik di indonesia?
kendaraan listrik sama amannya dengan kendaraan bermesin pembakaran interna (ICE)Internal Combutiom Engine. Hanya berbeda di sumber bahan bakarnya yang lebih rendah dan dampak polusi terhadap lingkungan lingkungan lebih sedikit.
Seharusnya kendaraan listrik tidak bahaya, karena telah di lengkapi dengan Sistem Manajemen Baterai (BMS) untuk memantau kinerja dan mengatur suhu guna menghindari kebakaran yang disebabkan oleh panas baterai yang berlebih. Hingga saat ini, belum ada kasus kendaraan listrik kebakaran di indonesia.
Kendaraan listrik juga dibuat untuk bertahan terhadap cuaca umum seperti musim panas yang hangat, hujan ringan hingga lebat dan salju di musim dingin.
Meskipun komponen tidak rusak akibat hujan deras, namun Anda harus berhati-hati karena kondisi basah menyebabkan aquaplaning dan mengurangi jarak pandang maka sebaiknya kurangi kecepatan agar tetap aman.
Sama seperti kendaraan ICE, kendaraan listrik dapat dipengaruhi oleh cuaca ekstrem. Contohnya seperti ketika ada hujan deras yang menyebabkan banjir, cobalah untuk menghindari ketinggian air yang tinggi karena jika air mengenai komponen listrik dapat menyebabkan korsleting.
Selain itu, jika Anda berada di dalam mobil listrik dan ada petir menyambar, kendaraan tersebut bertindak seperti sangkar faraday. Arus listrik mengalir melalui rangka logam, ke ban, lalu ke tanah sehingga melindungi Anda dari bahaya. Jadi, lebih baik tetap berada di dalam kendaraan listrik saat petir menyambar.
Oleh karena itu, sebaiknya cabut kabel daya kendaraan listrik Anda dari pengisi daya apapun selama badai petir. Sambaran petir disekitar dapat menyebabkan lonjakan listrik yang dapat merusak sistem pengisian daya kendaraan listrik anda atau pengisi daya itu sendiri, meskipun beberapa pengisi daya dilengkapi dengan perangkat pelindung lonjakan arus untuk melindungi pengisi daya dari lonjakan arus yang tidak terduga.
Ada beberapa hal yang membuat kendaraan listrik menjadi berbahaya bagi pengemudi dan lingkungan sekitar. Kendaraan listrik bisa berbahaya jika berada di kapal dan disimpan didekat mesin kapal, karena suhu panas yang berasal dari mesin kapal bisa membuat kendaraan listrik mudah terbakar di bandingkan kendaraan konvensional.
Menurut KNKT (Komite Nasional Kesalamatan Transportassi) agar kendaraan listrik aman ketika berada di kapal, kapal harus memiliki car deck atau area khusus yang yang di lengkapi lapisan pelindung kebakaran A-60, yang berfungsi sebagai insulasi kebakaran yang dapat bertahan selama 60 menit, yang dapat memberikan waktu kepada personel kapal untuk berevakuasi dan kendaraan listrik juga bisa di simpan didekat ramp door kapal karena itu solusi terbaik.
Selain jika kendaraan listrik masih bersumber dari batu bara maka akan terjadi emisi dan pencemaran tinggi, agar penggunaan kendaraan listrik berdampak lebih rendah terhadap pemanasam global, setrum yang di gunakan untuk mengisi daya harus memiliki faktor emisi di bawah 700 gram karbon dioksida per kilowatt jam (gCo2/kWh).
Jadi, kendaraan listrik tidak berbahaya jika digunakan di indonesia, karena fitur fitur keamanannya sesuai dengan iklim di indonesia dan agar aman dalam berkendara sebaiknya selalu ikuti prosedur penggunaan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Oleh:
Hasan Mauludin
Mahasiswa Teknik Elektro
Itenas