Keseimbangan Fisik, Mental, dan Spiritual dalam Perspektif Islam

by -23 Views
berdoa
Gambar: ilustrasi

Fisik, Mental, dan Spiritual merupakan aspek yang terdapat dalam setiap diri manusia. Keseimbangan dalam kehidupan merupakan konsep yang sangat penting, terutama dalam konteks spiritualitas dan kesehatan. Keseimbangan fisik mencakup kesehatan tubuh yang optimal melalui pola makan yang baik, olahraga, dan istirahat yang cukup.

Sementara itu, keseimbangan mental berhubungan dengan kemampuan individu untuk mengelola emosi, berpikir positif, dan menghadapi tantangan hidup dengan bijaksana. Di sisi lain, keseimbangan spiritual melibatkan hubungan seseorang dengan Allah SWT, yang dapat diperkuat melalui ibadah, doa, dan refleksi diri.

Dalam perspektif Islam, keseimbangan fisik, mental, dan spiritual tidak hanya dianggap sebagai aspek yang terpisah, melainkan sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dan mempengaruhi. Islam mengajarkan bahwa manusia terdiri dari jasad dan ruh, di mana keduanya harus dijaga agar dapat berfungsi dengan baik.

Lalu, bagaimana ketiga aspek ini saling berhubungan dalam konteks ajaran Islam? Apakah dengan memahami pentingnya keseimbangan fisik, mental, dan spiritual, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih harmonis dan bermakna?

Aspek Fisik dalam Islam
Fisik adalah sesuatu yang dapat dilihat, diraba,dan dirasakan,serta memiliki wujud dan terdefinisi oleh pikiran.Menjaga kesehatan fisik itu merupakan hal yang sangat dianjurkan karena biasanya hal pertama yang dilirik orang pada diri seseorang itu adalah fisiknya. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita menjaga kesehatan apalagi kesehatan fisik.

Menurut Amirah, Nayla Dwi Amanda,Tahta Mutiah Nurhidayah,Talitha Yumna Ramadhani dalam Jurnal Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya Volume 1, Nomor 5 (2023),”Dalam ajaran Islam, kesehatan jasmani dan rohani memegang peranan yang sangat penting. Islam mengajarkan bahwa tubuh yang sehat merupakan anugerah dari Allah dan harus dijaga dengan baik. Hal ini tercermin dari anjuran menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga.”

Di dalam Islam, juga terdapat anjuran untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan fisik, seperti meminum minuman beralkohol atau zat berbahaya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Makanlah dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31).

Selain itu, kebersihan fisik juga menjadi prioritas dalam Islam. Wudhu dan mandi wajib adalah contoh nyata bagaimana Islam mengajarkan umatnya menjaga kebersihan sebagai bagian dari ibadah. Dengan tubuh yang sehat dan bersih, manusia mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi dengan lebih baik.

Aspek Mental dalam Islam
Mental adalah istilah yang berkaitan dengan pikiran, emosi, dan fungsi kognitif seseorang. Istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan segala hal yang berhubungan dengan kesehatan mental, kesejahteraan psikologis, dan gangguan mental.

Dalam Syifa medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2019 yang ditulis oleh Purmansyah Ariadi,Kesehatan mental dari perspektif Islam merupakan suatu kemampuan diri individu dalam mengelola fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian dengan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya secara dinamis berdasarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pandangan Islam tentang gangguan jiwa tuh tidak jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya. Peranan agama Islam dapat membantu manusia dalam mengobati jiwanya dan mencegahnya dari gangguan kejiwaan serta membina kondisi kesehatan mental. Islam memberikan perhatian besar pada keseimbangan mental.

Kesehatan mental diperoleh melalui ketenangan jiwa yang dilandasi iman kepada Allah SWT. Salah satu cara menjaga kesehatan mental adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat merusaknya, seperti rasa iri, dendam, atau stres yang berlebihan. Al-Qur’an mengajarkan pentingnya dzikir untuk memperoleh ketenangan: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Aspek Spiritual dalam Islam
Spiritual adalah istilah yang berkaitan dengan hal-hal gaib, tidak kasat mata, dan berhubungan dengan kekuatan yang tidak terlihat. Spiritual juga bisa diartikan sebagai upaya untuk melihat ke dalam batin dan berhubungan dengan ketidakpastian dalam kehidupan.

Keseimbangan spiritual dalam Islam dicapai melalui ibadah, seperti salat, puasa, dan membaca Al-qur’an. Ibadah ini memberikan ketenangan batin dan arah hidup yang jelas. Salat, misalnya, tidak hanya tentang menghadap Allah, tapi juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental.

Menurut Eka Nurhayati dan Susan Fitriyana seperti yang ditulis mereka dalam Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) bahwa faktor yang berpengaruh pada kesehatan yang utama dalam perspektif Islam adalah keimanan dan pelaksanaan ibadah dengan tata cara yang benar dan dilakukan dengan konsisten guna meningkatkan kesehatan spiritual.

Kesehatan spiritual nanti akan berpengaruh positif terhadap kesehatan mental, raga, dan sosial. Hal ini menjelaskan bahwa dalam perspektif Islam, kesehatan spiritual merupakan dimensi kesehatan yang diutamakan.

Kajian pustaka terhadap 1200 artikel yang pernah dilakukan oleh Koenig membuktikan bahwa ibadah memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental. Hal ini disebabkan karena ibadah yang dilakukan dapat memfasilitasi mekanisme coping sehingga dapat menurunkan tingkat depresi,stress, kecemasan dan meningkatkan emosi positif. Kesehatan mental kemudian akan memengaruhi kesehatan fisik melalui jalur psikologis.

Integrasi Antara Ketiga Aspek
Ketiga dimensi ini yaitu fisik,mental,dan spiritual tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seorang muslim. Ketika salah satu dimensi tidak seimbang, kehidupan manusia menjadi terganggu. Misalnya, seseorang yang fokus pada fisik tetapi mengabaikan spiritual akan kehilangan makna hidupnya, sementara seseorang yang hanya memperhatikan spiritual tanpa menjaga fisik akan sulit menjalankan tanggung jawabnya di dunia. Islam mengajarkan prinsip wasathiyyah (keseimbangan) sebagai pedoman hidup.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu umat yang adil dan pilihan.” (QS. Al-Baqarah: 143). Kesehatan spiritual terbukti dapat mengobati jiwa dan mental. Saat jiwa dan mental sudah sehat maka dapat meningkatkan perilaku hidup sehat. Koenig membuktikan bahwa pembatasan dan aturan yang ditetapkan dalam suatu agama membantu untuk mengurangi perilaku buruk seperti konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang serta rokok.

Kesehatan spiritual juga membantu mempromosikan hidup sehat seperti aktivitas fisik, diet sehat, serta aktivitas seksual yang sehat. Studi pustaka yang dilakukan oleh Koenig menunjukkan bahwa perilaku hidup yang sehat berdampak pada kesehatan fisik dan memperpanjang usia. Dengan menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual, seorang muslim tidak hanya dapat mencapai kebahagiaan pribadi tetapi juga berkontribusi pada kebaikan masyarakat.

Kesimpulan
Dalam perspektif Islam, keseimbangan fisik, mental, dan spiritual adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang harmonis. Dengan menjaga kesehatan tubuh melalui pola makan yang baik dan olahraga, serta memperkuat kesehatan mental melalui doa dan hubungan sosial yang positif, umat Islam dapat mencapai keseimbangan ideal.

Selain itu, menjalankan ibadah secara rutin akan memperkuat koneksi spiritual dengan Allah SWT. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim dapat hidup lebih bermakna dan seimbang.

Artikel ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara tiga aspek utama dalam kehidupan seorang Muslim sesuai dengan ajaran Islam. Dengan mempraktikkan keseimbangan ini, diharapkan individu dapat mencapai kebahagiaan dan kedamaian sejati dalam hidup mereka.

Oleh:
Aida Sari
Mahasiswi Prodi Psikologi Islam
IAIN Langsa

Leave a Reply