Ini Dia Sejarah Daerah Grogol

by -24 Views
peta gropet jadul

RadarKota – Di peta peninggalan Hindia-Belanda tidak ada wilayah Grogol Petamburan. Yang ada adalah Grogol dan Petamburan, dua tanah partikelir yang muncul di penghujung abad ke-19.

Tanah partikelir Grogol kini menjadi Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Tanah partikelir Petamburan kini menjadi Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jadi, di atas tanah apa, atau siapa, kini Kecamatan Grogol Petamburan berdiri.

Ada empat versi asal-usul nama Grogol. Pertama, grogol berasal dari garogol, kata dalam Bahasa Sunda yang artinya jebakan hewan berupa lubang dengan banyak kayu runcing di dalamnya.

Kedua, grogol adalah kata dalam Bahasa Jawa yang artinya tempat mengikat hewan hasil buruan sebelum disembelih. Di banyak tempat di Jawa Tengah dan Timur terdapat banyak nama desa grogol.

Di Perkampungan Mangkunegaran, misalnya, ada Desa Grogolan yang diyakini tempat mengikat hewan hasil buruan.

Ketiga, grogol adalah kata dalam Bahasa Jawa yang artinya tempat mengintai hewan buruan. Di Ponorogo terdapat Desa Grogol, yang diyakini pernah menjadi tempat Sultan Mangkurat Mas mengintai hewan.

Keempat, seperti tertera dalam buku Beyon de siti wall: sosayeti en ekonomik development in ommelanden of batavia karya Bondan Kunumoyoso, grogol adalah nama jenis padi.

Kelima, grogol adalah nama sungai yang berhulu di Desa Kedungbadak, Kabupaten Bogor. Sungai Grogol mengalir di antara Sungai Krukut di sebelah timur dan Sungai Pesangrahan di sebelah barat.

Pertanyaannya, mana yang paling mendekati ketika kita melacak asal-usul Grogol sebagai nama sekeping wilayah di Jakarta Barat?

Kemungkinannya adalah grogol berasal dari nama jenis padi dan nama sungai. Dalam peta VOC yang ditandatangani KF Buser Kopie, dan diperkirakan dibuat abad ke-19, wilayah yang kini bernama Grogol adalah grasslanden, atau padang rumput.

Padang rumput itu membentang sampai ke Pesing dan dikelola VOC sebagai penyedia rumput pakan ternak, terutama kuda, termasuk padi grogol.

Kemungkinan kedua, Grogol berasal dari nama sungai, yaitu Sungai Grogol. Setelah dipetakan tahun 1697, juru ukur Bartel van der Valk menamakan tanah partikelir itu Grogol, sesuai nama sungai yang mengalir di sisinya.

Mauritz Theodorus Hilgers tercatat sebagai pemilik pertama tanah partikelir Grogol. Ia menyodet Sungai Grogol, mengalirkan airnya ke kanal yang diberi nama Hilgersgrah tapi penduduk lebih suka menyebutnya Kali Grogol. Kanal ini berfungsi membasahi tanah pertanian.

Kali Grogol diperpanjang sampai ke Grassland, wilayah yang kini berdiri Mal Ciputra.. Setelah itu, Kali Grogol menjadi terkenal sampai pertengahan abad ke-18 karena kerap terjadi rebutan air antar perorangan dan komunitas etnis yang membuka lahan di kedua sisinya.

Tanah partikelir Grogol, yang membentang dari kawasan Slipi dan Tanjung Duren saat ini diberi indentitas oleh Andries Hartsing, yang membangun rumah pedesaan indah. Gubernur Jenderal Reinier de Klerk sempat memiliki tanah partikelir Grogol, dan memperindah bangunannya.

Sampai 1945, atau saat Indonesia mempertahankan kemerdekaan, yang disebut Grogol adalah Kecamatan Palmerah saat ini. Sedangkan Grogol Petamburan adalah tanah pemakaman Tionghoa bernama Tanjung.

Leave a Reply