RadarKota – Dengan slogan ‘Purwakarta Ngahiji’, Yadi Rusmayadi bertekad membawa Purwakarta menjadi daerah nomor satu dalam berbagai aspek pelayanan masyarakat. Aa Yadi, demikian panggilan akrabnya, akan mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Purwakarta menjadi kota maju dan bermartabat.
Yadi yang saat ini masih menjabat Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta itu juga menyampaikan, bahwa Kabupaten Purwakarta ke depan perlu perubahan secara proporsional, diberbagai bidang.
“Dengan slogan Purwakarta Ngahiji saya bertekad bisa membawa Purwakarta menjadi daerah yang nomer satu dalam berbagai aspek pelayanan masyarakat. Dan ngahiji dalam arti bersama-sama membangun daerah yang kita cintai ini,” ujar Yadi, Minggu, 16 Juni 2024.
Nama Yadi Rusmayadi sempat muncul dalam bursa pencalonan sebagai salah satu kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta pada Pilkada Purwakarta tahun 2018 lalu. Namun karena satu dan lain hal, pencalonan CEO Sate Maranggi Haji Yetty tersebut urung dilakukan.
Mengabdi di Tanah Kelahiran
Keinginan Yadi untuk membuat Purwakarta lebih maju, moderen dan sejahtera bukan tanpa alasan. Sebab, Purwakarta adalah tanah kelahirannya pada 27 November 1974 lalu.
Masa sekolahnya pada saat remaja juga ditempuh di Purwakarta, dimana dirinya merupakan alumni SMPN 3 Purwakarta angkatan tahun 1990 dan juga alumni SMAN 1 Purwakarta angkatan tahun 1993.
Yadi menambahkan, ada sembilan misi menuju Purwakarta menjadi lebih baik, diantaranya Berkah, Berkarakter, Berprestasi, Membangun, Sehat, Maju, Inovatif, Kondusif dan Berbudaya. Yang terpenting, sambung Yadi, dirinya sudah mendapatkan restu dari orang tua untuk mengabdi di tanah kelahirannya.
Yadi Rusmayadi yang juga dikenal sebagai pengusaha kuliner itu mengumumkan pencalonannya sebagai bakal calon Bupati Purwakarta untuk periode 2024-2029 dalam sebuah acara meriah yang dihadiri ribuan simpatisan dan pendukung yang berlangsung pada Minggu, 9 Juni 2024 di Kawasan Studio Alam Indosiar.
Dirinya mendapat dukungan kuat dari empat partai politik, yaitu PKB, PKS, NasDem, dan PAN. Yadi juga menyatakan akan mundur sebagai ASN. “Nanti jika sudah dapat nomor dari KPU. Sekarang paling cuti dulu,” ujarnya.
Turun Langsung ke Masyarakat
Yadi yang telah mengabdi sebagai PNS puluhan tahun di DKI Jakarta, memahami betul bahwa di balik senyuman setiap warga, tersimpan berbagai harapan dan impian. Menurutnya, harapan yang diimpikan waga adalah adanya kehidupan yang lebih baik, pendidikan yang layak untuk anak-anak, pekerjaan yang memadai, dan kehidupan yang sejahtera.
“Saya mendengar dan merasakan setiap keluh kesah, setiap cerita, dan setiap harapan itu. Untuk itulah saya memberanikan diri maju pada kontestasi Pilkada Purwakarta 2024 ini,” kata Yadi.
Dalam perjalanannya berkeliling ke berbagai penjuru Purwakarta, ia melihat sendiri perjuangan para pelaku usaha kecil, petani, buruh, dan pekerja yang tak kenal lelah. Menurut Yadi, mereka adalah tulang punggung keluarga di tengah masyarakat.
“Mereka adalah rohnya, mereka adalah kita. Saya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian. Saya berkomitmen untuk memberikan dukungan yang nyata, menciptakan peluang yang lebih besar, dan memastikan bahwa usaha serta pekerjaan mereka mendapatkan tempat yang layak di tengah masyarakat kita,” ujarnya.
Yadi menambahkan, bahwa ia tidak tidak bisa melupakan akar-akar persaudaraan di antara warga. Menurutnya, deklarasi dan pesta rakyat ini bukan hanya sebuah acara, tetapi juga bentuk nyata dari keberpihakan kepada masyarakat kecil, kepada mereka yang kadang terlupakan di antara gemerlap kehidupan politik.
“Ini adalah momen di mana kita menghadirkan suara mereka, mengangkat kebutuhan mereka, dan berjanji untuk bertindak atas nama mereka,” katanya.
Khusus untuk anak-anak muda, Yadi mengatakan bahwa mereka adalah jembatan masa depan. Ia berjanji untuk memberikan mereka pendidikan yang layak, pelatihan keterampilan, dan fasilitas untuk berkembang. Dengan memberdayakan generasi muda, ia berharap bisa menciptakan fondasi yang kuat bagi Purwakarta yang lebih maju.
Bukan hanya itu, kaum perempuan dan penyandang disabilitas juga akan mendapatkan perhatian khususnya. “Hak-hak mereka akan dijamin, kebutuhan mereka akan dipenuhi, dan suara mereka akan didengar. Ini adalah janji saya kepada setiap individu di Purwakarta, tidak peduli seberapa besar atau kecil peran mereka dalam masyarakat,” katanya.
Rekam Jejak
Jika melihat kiprah Yadi yang sudah malang melintang mengabdikan diri selama 27 tahun sebagai aparatur sipil negara (ASN) di DKI Jakarta, bisa dikatakan pengalaman dan kualitasnya, tak diragukan lagi.
Seperti diketahui, selain menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, Yadi juga pernah menjabat sebagai Kepala Satpol PP Jakarta Pusat dan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Pusat.
Jika melihat wilayah tugasnya, Jakarta Pusat bukan kawasan “sembarangan” karena wilayah tersebut merupakan kawasan Ring I di DKI Jakarta.
Belum lagi pengalaman Yadi yang juga pernah menjadi Wakil Camat Tanah Abang, dimana kawasan tersebut merupakan daerah yang terbilang cukup sulit untuk ditata, terutama kawasan pasar Tanah Abang. Namun, segala kesemerawutan dikawasan tersebut lambat laun bisa ditertibkan.
Selain itu, Yadi juga pernah manjabat lurah dan sebelumnya pernah juga mengemban tugas sebagai staf. Dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya sebagai abdi negara dan birokrat, bisa dikatakan semua persyaratan Yadi yang akan maju sebagai bakal calon Bupati Purwakarta sudah terpenuhi.
(Amin)